Separuh dari orang tua yang memiliki anak-anak dengan
kelebihan berat badan atau obesitas akan bangga karena anaknya 'sehat'. Padahal
kelebihan berat badan pada umur balita sangat membahayakan. Analisis baru
meninjau 69 penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa hampir 51 persen orang
tua dengan anak obesitas cenderung meremehkan kelebihan berat badan anak
mereka.
|
Obesitas Pada Anak |
"Mereka berpikir anak-anak mereka masih normal. Padahal
ketika dicek dengan alat kesehatan, anak mereka mengalami obesitas," ujar
dokter anak dan asisten profesor klinis pediatri di Johns Hopkins School of
Medicine, Dr Rachel Thornton, dilansir dari HealthDay News, Senin (11/8).
Peneliti lainnya, Alyssa Lundahl dari University of Nebraska
mengatakan satu dati tujuh orang tua anak dengan badan normal justru khawatir
anak-anak mereka mungkin terlalu kurus. Ini artinya obesitas menjadi begitu
biasa. Lebih dari sepertiga anak-anak di Amerika Serikat mengalami obesitas.
Para peneliti menemukan fakta bahwa orang tua begitu
mengabaikan obesitas anaknya ketika si anak berusia 2-5 tahun. Mereka justru
mulai memperhatikan berat badan anaknya ketika si anak tumbuh dewasa. Ini
sesungguhnya konsep yang salah.
Berat badan ekstra meningkatkan risiko penyakit jantung,
diabetes, arthritis, dan kanker. Temuan ini menunjukkan bahwa dokter anak harus
mengambil peran lebih aktif melakukan konseling pada orang tua tentang berat
badan anak mereka. Orang tua juga harus bertindak jika dokter memperingatkan
mereka tentang masalah kesehatan si anak.