Zaman sekarang, banyak balita yang tidak bisa berpikir kreatif karena punahnya lagu anak-anak. Lagu untuk anak-anak saat ini memang sudah jarang terdengar. Anak-anak pun jadi dipaksa untuk mendengar lagu orang-orang dewasa. Padahal di usia anak-anak, lagu menjadi sarana komunikasi yang secara psikologis akan mempengaruhi daya pikir serta kreasi anak-anak.
|
Balita Tidak Bisa Berpikir Kreatif karena Punahnya Lagu Anak-anak |
Banyak anak-anak usia 4 hingga 5 tahun yang sangat fasih menyanyikan lagu-lagu dewasa seperti Oplosan, Galau, hingga Bukak Titik Jos. Edward Dewaruci, direktur Surabaya Crisis Children Center mengatakan bahwa pemerintah harusnya bertanggung jawab supaya lagu-lagu untuk anak tidak benar-benar punah. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi yang layak untuk anak-anak, termasuk lagu-lagu anak yang jarang terdengar saat ini.
Dulu ada lagu anak-anak yang bisa merangsang anak untuk berpikir kreatif. Bahkan, dulu ada siaran yang bernuansa anak-anak seperti 'Boneka Si Komo' dan lainnya yang bisa membuat imajinasi anak semakin kreatif. Kondisi seperti itu saat ini sangat kurang. Anak-anak banyak diberikan acara-acara orang dewasa. Sehingga mereka menjadi dewasa sebelum waktunya.
Saat ini banyak anak-anak yang bersentuhan dengan pidana. Tak jarang mereka juga menjadi pelaku tindak pidana. Dari tahun ke tahun jumlah tindak kriminalitas yang melibatkan anak-anak juga meningkat. Seharusnya hal ini bisa menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk generasi mendatang.