Saat ingin melamar kerja atau menawarkan jasa untuk mengerjakan sebuah proyek, tidak jarang beberapa perusahaan meminta kita untuk mengirimkan portfolio, tidak hanya CV saja. Atau terkadang perusahaan meminta pelamar untuk membawa portfolio pada saat sesi wawancara, kemudian pelamar akan diminta untuk mempresentasikan portfolionya. Apa portfolio itu? Portfolio merupakan kumpulan hasil karya yang pernah dikerjakan di masa lalu. Portfolio menunjukkan kemampuan dan kreativitas melalui berbagai macam karya yang dihasilkan, bisa juga berisi tentang prestasi dan keberhasilan yang pernah diraih.
 |
Promosi Diri Lewat Portfolio |
Saat ini, portfolio merupakan komponen penting dalam melamar pekerjaan atau pada saat menawarkan jasa, terutama yang berkarir di bidang jurnalistik, desain grafis, desain interior, desain web, arsitek, fotografi, dll. Portfolio mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena berfungsi sebagai alat promosi diri yang efektif untuk meningkatkan nilai jual diri di perusahaan yang sedang dilamar. Portfolio menunjukkan karakter dan kemampuan kalian yang sesungguhnya. Selain itu, berfungsi juga untuk bahan evaluasi diri. Melalui karya-karya yang dikumpulkan dalam portfolio, kalian bisa mengetahui perkembangan karya yang telah kalian buat. Apa saja yang telah dicapai, dan kalian juga bisa mengetahui hal-hal apa saja yang masih kurang dan perlu perbaikan.
Berikut ini adalah beberapa saran untuk menyusun portfolio:
- Dokumentasikan setiap karya yang pernah dibuat
Kumpulkan setiap karya yang pernah dibuat. Hal ini bisa dilakukan sejak di bangku sekolah maupun kuliah. Hasil dari tugas sekolah maupun perkuliahan juga bisa dikumpulkan, bila hasil tugas tersebut memang sesuai dengan portfolio kalian. Susun semua karya tersebut. Dengan memiliki dokumentasi karya, akan lebih mudah untuk mencari dan memilih hasil karya yang ingin ditunjukkan pada saat melamar pekerjaan. Susun hasil karya kalian dengan rapi. Bisa dikliping maupun dalam bentuk softcopy.
- Sertakan keterangan
Beri keterangan dan penjelasan setiap hasil karya yang kalian buat. Kapan dan dimana karya tersebut dibuat, tujuan karya tersebut dibuat, dan pernah diterbitkan atau tidak, bila pernah diterbitkan tulislah media massa mana yang pernah memuat karya tersebut.
- Pilih karya terbaik
Pilih karya terbaik dari dokumen yang telah dikumpulkan tadi. Pilihlah dengan selektif dan sekaligus juga yang mewakili selera pribadi kalian. Karena portfolio juga bisa menunjukkan karakter atau kepribadian seseorang.
Untuk itu, harus selektif dalam memilih karya-karya yang kalian miliki. Jangan sekalipun menyertakan hasil karya yang kalian sendiri sadar bahwa karya itu tidak begitu bagus.
- Tonjolkan spesialisasi
Tonjolkan karya-karya terbaik dari bidang yang memang menjadi keahlian kalian. Karena karya yang ditampilkan sebaiknya menunjukkan spesialisasi atau keahlian kalian dan tentunya harus relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Misalnya kalian ahli dan berpengalaman dalam menulis cerpen, dan kalian ingin melamar pekerjaan menjadi penulis fiksi di sebuah majalah, maka tonjolkan cerpen-cerpen yang pernah kalian buat daripada tulisan lain. Bila ahli dalam bidang fotografi, maka tonjolkanlah jepretan-jepretan karya kalian.
- Jangan plagiat
Jangan pernah menyertakan hasil karya teman, saudara, atau orang lain siapapun itu di dalam portfolio yang kalian buat. Hal ini merupakan perbuat tecela dan jika ketahuan akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Sertakan karya orisinil yang kalian miliki. Jika kalian memiliki sebuah karya yang dikerjakan bersama dengan tim, dan karya tersebut ingin kalian klaim di portfolio yang kalian buat, sebaiknya meminta persetujuan dari orang-orang yang terlibat dalam proyek karya tersebut terlebih dahulu. Tulis juga keterangan secara detail bahwa karya tersebut merupakan karya bersama, dan apa saja kontribusi kalian di dalam karya tersebut.
- Format kertas atau file
Sebaiknya gunakan format kertas yang A4 baik bentuk kliping maupun softcopy. Jangan terlalu besar. Kertas yang besar menyulitkan kalian pada saat kalian harus melakukan presentasi.
- Warna dasar
Kalian bebas menentukan warna dasar sesuai dengan selera. Tetapi pilih warna yang membuat portfolio kalian terlihat jelas. Kalian bisa memilih warna netral seperti putih atau hitam sebagai warna dasar.
Selain dalam bentuk hardcopy, kalian juga bisa mendokumentasikan portfolio kalian dalam bentuk softcopy secara online, melalui web, blog, tumblr, dll. Kemudian, setelah kalian siap dengan portfolio yang telah kalian buat secara rapi dan menarik, persiapkan juga untuk mempresentasikan portfolio tersebut, siapa tahu perusahaan yang sedang kalian lamar meminta hal tersebut.
Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat mencoba!