Manusia dikenal dengan kebiasaan makan
mereka yang luar biasa, didukung oleh kemampuan mereka untuk memakan apa saja
yang ada di rantai makanan, mereka adalah puncak dari rantai makanan. Setiap
hari kita menemukan bahan makanan baru dan mencoba untuk memakan apapun. Tapi
pertanyaannya adalah: Etiskan kita memakan sesuatu di meja yang pada saat yang
sama sedang berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan hidupnya?
1) Casu Marzu (Italy)
Makanplus sudah beberapa kali membahas
tentang keju yang satu ini. Casu marzu dibuat dari keju Pecorino, keju Italia
yang terbuat dari susu domba. Keju ini dijemur di bawah sinar mataharii
Kemudian lalat-lalat Piophila casei datang dan bertelur di keju tersebut.
Telur-telur itu kemudian menetas dan mengeluarkan belatung yang mencerna keju
Pecorino tersebut. Belatung-belatung tersebut memproduksi enzim yang melakukan
proses fermentasi dan menyebabkan lemak dalam keju membusuk. Terkadang, kulit
keju Pecorino dipotong dan belatung-belatung yang sudah menetas dimasukkan ke
dalam keju. Hal ini mempercepat proses pembuatan casu marzu. Belatung-belatung
hidup terdapat pada keju yang sudah matang dan siap di makan.
Menurut warga lokal Sardinia, casu marzu
hanya boleh dimakan ketika belatung-belatungnya masih hidup. Ketika
belatung-belatung tersebut mati, casu marzu menjadi busuk dan beracun untuk
dikonsumsi manusia.
2) Drunken Shrimp (China)
Terdaftar sebagai satu dari sepuluh makanan
terkejam yang pernah terdaftar di daratan China, Drunken Shrimp atau Udang
Mabuk sudah sangat terkenal disana. Drunken Shrimp adalah salah satu fastfood
yang dapat disajikan dalam waktu kurang dari 30 detik.
Cara penyajiannya mudah, udang yang masih
hidup direndam kedalam panci berisi Anggur Putih China. Setelah udang-udang
tersebut mabuk, hidangan sudah bisa dihidangkan. Kamu akan melihat udang itu
melompat-lompat dan berguling-guling layaknya orang mabuk, dan udang-udang itu
akan kalian makan hidup-hidup.
Makan udang dalam keadaan mentah ataupun
setengah matang dapat menyebabkan infeksi parasit di perutmu, namun walau
begitu, hidangan ini tetap digolongkan sebagai hidangan yang sangat lezat.
3) Ikizukuri (Japan)
Dalam bahasa Inggris juga dikenal dengan
Living Sashimi, dalam bahasa kita dikenal dengan ‘kejam’ :p. Kamu pernah makan
sashimi? Ini adalah kasus ekstrem dari sashimi. Sashimi yang biasa kamu makan
adalah potongan ikan mentah segar yang sudah di iris tipis-tipis dan tinggal
lep. Sashimi yang ini adalah potongan daging ikan yang sudah diiris-iris, namun
masih menempel pada badan si ikan, yang masih hidup, masih bernafas, dan masih
lengkap anggota tubuhnya.. Bisa kamu bayangkan kekejamannya? Berusaha memakan
si ikan yang masih berjuang untuk kelangsungan hidupnya?
4) Living Baby Octopus (Korea)
Kalo kamu menganggap makan gurita secara
biasa (dimasak) itu sudah menjijikan, kamu harus menjauhi yang ini dulu deh
kayaknya. Living Baby Octopus akan menari-nari sebelum akhirnya kamu kunyah dan
kamu makan hidup-hidup.
Kunyah disini adalah merupakan keharusan.
Kalau kamu tidak mengunyah dengan benar, ada kemungkinan si bayi gurita itu
akan berpegangan di tenggorokanmu saat kamu telan dan bisa menyebabkan kematian
akibat sulit bernafas.
Ada beberapa pilihan untuk menyajikan bayi
gurita ini:
1. Siram dengan minyak wijen, dan mungkin
saus sambal untuk penguat rasa.
2. Dengan soru, minuman beralkohol dari
Korea. Rendam bayi guritanya terlebih dahulu hingga dia tertidur (katanya sih
bakalan tertidur tapi saya juga belum mencoba langsung), baru kunyah.
3. Kamu bisa potong-potong dulu bayi
guritanya menjadi kecil-kecil (tapi tetap bergerak-gerak lho), atau langsung
dimakan. Pilihan yang manapun bakalan tetap kekejaman bagi si bayi gurita.