Punya segudang gagasan di kepala tapi susah saat mau menuliskannya? Inilah penyakitnya para penulis, terutama pemula dan bukan profesional, seperti juga saya. Padahal maunya isi kepala ini lancar mengalir saat dituangkan dalam tulisan yang akan dipublikasikan di blog atau media lainnya.
|
foto by widikurniawan |
Nah, problem klasik para penulis dan juga blogger pada umumnya, inilah yang antara lain menjadi topik pembahasan oleh Riyanni Djangkaru, editor in chief www.divemagindonesia.com. Riyanni membagi tips seputar penulisan blog pada acara 'Blogging Workshop & Award Presentation Enjoy Jakarta', di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2012, yang diselenggarakan Viva.co.id.
Salah satu yang saya tangkap dari paparan Riyanni adalah tentang peran sebuah foto dalam memulai menulis. Terkadang kita setelah melakukan perjalanan ke sebuah daerah, telah membawa banyak cerita dan tentu saja kumpulan foto yang telah kita simpan di komputer. Namun, setelah itu karena kesibukan, membuat kita lupa menulis dan mempublish tulisan tentang perjalanan kita.
Coba deh buka-buka file foto di komputer dan dari situ kita bisa mengingat-ingat lagi cerita tentang perjalan kita. Lebih gampang jika foto yang kita simpan telah ditandai dengan nama khusus seperti “SPA” yang menandakan kegiatan wisata spa yang pernah kita lakukan.
Tips lainnya yang berkaitan adalah tentang bagaimana membuat tulisan menarik tentang sebuah aktivitas wisata. Riyanni menyarankan para blogger untuk mengambil sudut pandang yang tak biasa dari suatu destinasi. Sebaiknya kita tidak hanya menulis tentang obyek saja, harga atau trasportasi menuju ke daerah tersebut. Namun, kita harus bisa menggali sisi lain dari suatu daerah sehingga muncul suatu informasi baru yang layak dibagikan kepada pembaca.
Riyanni mencontohkan bagaimana ia lebih suka menelusuri pasar tradisional dan nongkrong di kedai kopi sambil ngobrol dengan abang-abang penduduk setempat. Hal itu dilakukan semata untuk mendapatkan cerita menarik yang mungkin jarang didapat oleh para traveler yang hanya sekedar berkunjung dan cuma jeprat-jepret saja.
Satu hal penting lainnya saat akan menulis sesuatu yakni tetapkan deadline pribadi. Tentukan waktu batas akhir untuk sebuah tulisan agar kita terpacu dan tidak bermalas-malas tanpa motivasi menulis.
Nah, itulah sebagian rangkuman dari ilmu menulis ala Riyanni Djangkaru yang bisa saya tangkap. Kalau pun ada banyak yang luput alias tak tertangkap, atau saya salah menjelaskan paparan Mbak Riyanni yang manis, mohon dimaklumi saja karena mungkin konsentrasi saya sebagai peserta workshop sering terganggu dengan cemilan yang disediakan di Planet Hollywood. Maklumlah nggak pernah ke sini sebelumnya. Salam blogger.
sumber: belummandi.com