|
Aplikasi Pengintai PNS Bukti Jakarta Menuju Smart City |
#KopasID DKI Jakarta akan menerapkan sistem Smart City pada pertengahan Desember 2014. Sistem berbasis teknologi ini memungkinkan semua elemen masyarakat dan pegawai pemerintah untuk sama-sama melek teknologi, terutama menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android.
"Pertengahan Desember akan kita lakukan planning. Kita sudah punya satu sistem tweet dari Google," ungkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja. Dengan sistem tweet ini, lanjut dia, maka masyarakat bisa melapor terkait kondisi di wilayahnya.
"Dia bikin laporan kondisi di wilayahnya. Kan RT itu sekarang masalah tuh, dikasih uang operasional ribut, pertanggungjawabannya pusing, gaji enggak mungkin. Jadi sekarang kita ubah, RT/RW itu akan kita bayar kalau dia mengirim berita ke sistem kita. Misalnya, ya sudah sehari kamu kira-kira mesti nget-tweet tiga kali, satu kali tweet 10 ribu, bukan tweet-lah bisa data. Kan sama saja, mau ngetweet masuk data, mau e-mail masuk data," jelas Gubernur DKI yang biasa disapa Ahok itu.
Nantinya laporan tersebut akan masuk ke Pemprov DKI dan ditindaklanjuti oleh instansi yang terkait. "Iya, masuk ke sistem komputer kita. Semuanya masuk. Dia cukup kirim foto asal posisi dia. Dia kirim saja. Sekarang kan eranya via Android. Jadi tidak ada alasan, HP paling murah Android, nanti dia langsung kirim, nanti terlihat di peta kami. Nanti di lurah, masing-masing lurah keluar juga data di wilayah siapa yang kirim berita," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, lurah dan camat bisa diberi 75 pegawai. "Pegawai harian lepas, buat di pos-pos, nanti di posnya kita bisa baca, kan pegawai yang pegang nih, nanti kayak dishub, pemadam itu, kita bisa tahu seharian dia ke mana saja. Itu dia keluar wilayah, kalau dia keluar wilayah dari kelurahan itu, ini lho ngapain sih makan siang lama amat. Kita bisa tracking. Kecuali HP ditaruh, kita bisa telepon dia, kalau kita curiga," tuturnya.
Ahok juga mengungkapkan bahwa Pemprov DKI akan memiliki control room yang nanti dibuat di lantai tiga (Balai Kota Jakarta). "Kita akan telepon eh lu di mana, kira-kira di mana, kalo ada deket CCTV. Lu lihat CCTV, benar enggak di posisi ini. Kalau enggak diangkat kita kejar. Lurah itu seperti sekuriti perwiranya. Setiap Senin akan kita kontrol," imbuhnya.
"Semua anggota kita harus punya. Pemadam, truk sampah kita, biar dia yang pegang, kalau dia ke Bantar Gebang, menyimpang dia ke ngobyek, kita tracking. Ketahuan ini, seharian nyelonong ke mana-mana, ini kita akan pecat. Enggak bisalah kita control puluh ribu pengawai tanpa gunakan teknologi. Nah, lurah camat, enggak mengerti selokan mampat, kita copot stafnya. Sekarang gampang mainnya, begitu lu enggak becus, staf tunggu giliran," jelasnya.
Menurut Ahok, lurah atau camat tidak perlu lagi diberikan fasilitas smartphone. "Enggak usah dikasih, semua lurah canggih, kaya-kaya mah lurah DKI," tambahnya.
Konsep {Smart City} Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pemerintah pada Desember akan meluncurkan Jakarta Smart City. "Desember kita launching, tapi ada yang mau kita tambah, rumah kamu (warga DKI) akan saya Google-in," ucap Ahok.
Dengan Jakarta Smart City, pemerintah bisa memeriksa pajak bumi dan bangunan (PBB) penduduk. "Buat cek PBB, rumah kamu kan dua lantai atau tiga lantai, dia nyogok (bilang satu lantai), dengan adanya Google Map kita mau expand, kita cocokan dengan daftar pajak," ujarnya.
Jakarta Smart City juga memudahkan petugas untuk datang di lokasi untuk menangani apabila tindak kriminal sedang terjadi. "Kita kayak main film-film saja, kita taruh pasukan, kerja sama dengan Brigif, di pojok tertentu, mereka akan bersiap, jika ada bahaya ada yang ngetweet, atau mengirimin, safety, petugas kita datang. Kita mau bikin Jakarta rampok, kalau ada rampok motor kita akan menyiapkan penembak jitu, kita abisin, dengan cara teknologi, petugas tersembunyi, kita akan gerak cepat untuk melumpuhkan merampok," kata Ahok.
Untuk merealisasikan Jakarta Smart City, pemerintah juga akan memasukkan teknologi 4G. "Kita masukan 4G, provider ini minta tiang listrik kita, kita bikin perjanjian, boleh mereka pakai tiang listrik kita, ada bikin tiang listik baru, tapi syaratnya kamu pasangin lampu jalan, kamu yang pelihara, kamu yang pegang, kamu yang bayar pasangin CCTV, kamu yang pelihara, kamu yang pegang, kita yang gunain," pungkasnya.