Pada 30 November 1983, Barcelona untuk kali pertama merengkuh gelar Supercopa de Espana, usai mengalahkan Athletic Bilbao 3-2 dalam kemenangan agregat.
Ketika itu, turnamen Piala Super ini baru digelar untuk kali kedua, setelah di tahun pertama Real Sociedad memenangkan penghargaan tersebut menyusul kemenangan atas Real Madrid.
Sebelum turnamen ini digelar, Spanyol memiliki ajang perebutan gelar bernama Copa Eva Duarte yang digelar pada periode 1947 sampai 1953 di mana Blaugrana menjadi pemegang gelar terbanyak dengan tiga kali keluar sebagai juara.
Sama seperti pendahulunya, trofi Supercopa de Espana diperebutkan antara pemenang Copa del Rey dan La Liga di musim sebelumnya. Pada perebutan gelar tiga dekade silam, Barcelona bertindak sebagai pemenang Copa del Rey setelah membekuk musuh bebuyutan, Los Blancos, di partai puncak, sementara Bilbao keluar sebagai kampiun La Liga, termasuk dua kekalahan dari Barca dalam perjalanan menuju tangga juara.
Leg pertama Piala Super digelar di markas Bilbao, Estadio San Mames pada 26 Oktober. Blaugranamenang secara meyakinkan dengan skor 3-1. Bek tengah Jose Ramon Alexanko membuka gol di menit 31 dan disamakan oleh Manuel Sarabia jelang jeda. Francisco Jose Carrasco dan pemain pengganti Juan Carlos Perez Rojo memastikan kemenangan buat tamu berkat torehan gol mereka pada paruh kedua.
Lalu tepat 30 November, giliran tim besutan pria berkebangsaan Argentina Cesar Luis Menotti yang menjamu lawan di Camp Nou. Ribuan suporter tuan rumah sudah siap merayakan pesta The Catalans, namun semangat mereka dibungkam oleh gol penyerang Bilbao, Endika, saat laga baru berjalan dua menit.
Alih-alih membalikkan situasi, gol Edinka ternyata menjadi satu-satunya yang tercipta di leg kedua dan Barcelona berhak mencium gelar dengan kemenangan agregat 3-2.
Sejak saat itu, Blaugrana kini telah mengoleksi total 11 gelar Supercopa de Espana, sekaligus mengukuhkan mereka sebagai klub tersukses di ajang tersebut yang disusul Madrid dengan torehan sembilan gelar.
Sementara bagi Bilbao, mereka akhirnya mengecap sukses setahun kemudian. Sukses menyandingkan gelar Copa del Rey dan La Liga pada 1984, mereka secara otomatis menjadi juara Supercopa di tahun tersebut. Sayang bagi mereka, itu menjadi trofi terakhir yang berhasil dimasukkan ke San Mames.