Delapan Dewa tidak langsung dilahirkan abadi. Mereka berasal dari dunia manusia, seperti dari anggota keluarga kekaisaran, pengemis, pendeta Tao, dan lain-lain. Ada kisah yang yang sangat menarik di belakang mereka saat berhasil berlatih dan mencapai keabadian.
Cao Guojiu adalah Dewa terakhir dari Delapan Dewa. Dia ditampilkan dengan pakaian pejabat resmi dan butiran batu giok. Kadang-kadang ia terlihat memegang alat musik.
keajaiban butiran batu gioknya adalah dapat memurnikan lingkungan.
Li Tie Guai-("Li dengan tongkat besi"). Tongkat besi yang dimilikinya, diberikan oleh Xi
Wang-mu saat dia disembuhkan kakinya. Xi Wang-mu juga mengajarinya mengultivasi diri menjadi Dewa. Benda lain yang dibawanya adalah labu yang berisi ramuan ajaib.
He Xian Gu adalah satu-satunya dewa perempuan di antara Delapan Dewa.
Saat lahir He Xian Gu memiliki enam rambut panjang di kepalanya. Saat berusia
14 atau 15 tahun, seorang dewa muncul dalam mimpinya dan memberi petunjuk kepada dia untuk makan bubuk mika, agar tubuhnya bisa menjadi sangat ringan dan abadi.
Ia kemudian memakan bubuk mika itu dan juga bersumpah untuk tetap menjaga keperawananya.Suatu hari pada periode Long Jing , He Xiangu terbang ke langit di siang hari bolong, dan menjadi Dewa Tao.
Zhang Guo Lao dikenal cukup menghibur, sering membuat dirinya menghilang, minum dari bunga beracun, memetik burung-burung di langit, serta bunga menjadi layu hanya dengan menunjuk kearah mereka, saat berada dihadapan Kaisar.
Zhang Guolao juga punya kebiasaan unik, yaitu menunggang keledai putih secara terbalik, Tentu saja keledai itu juga merupakan keledai khayangan, yang bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam tas saat ia sedang tak diperlukan tuannya.
Han Xiang bisa menunjukkan salah satu kemampuan Tao yang dia pelajari dengan menuangkan anggur kedalam cangkir demi cangkir dari labu miliknya tanpa berhenti. Karena serulingnya dapat memberikan kehidupan, maka Han Xiang juga disebut pemain seruling pemberi perlindungan.
Zhongli Quan adalah salah satu Dewa yang paling kuno dan menjadi pemimpin dari Delapan Dewa (Beberapa orang menganggap Lu Dongbin menjadi pemimpin). Ia juga dikenal sebagai Zhongli Han (Han Zhongli) karena dia lahir pada masa Dinasti Han. Menurut legenda, cahaya terang memenuhi ruangan saat dia dilahirkan. Setelah lahir, tujuh hari penuh dia terus-menerus menangis tanpa henti.
Zhongli Quan adalah seorang Jenderal dalam kerajaan pada masa Dinasti Han. Biasa digambarkan sebagai laki-laki gemuk bertelanjang perut dan membawa kipas bulu yang dapat mengendalikan lautan dan dapat menghidupkan orang mati. Pada hari tuanya dia menjadi petapa dan mendalami ajaran Tao.
Lan Cihe biasanya digambarkan dalam pakaian yang tidak jelas, tetapi sering ditampilkan sebagai pemuda atau gadis membawa keranjang bunga yang terbuat dari bambu. Lan Caihe menggunakan gaun biru lusuh dan dikenal sebagai dewa pelindung para pujangga. Dalam tradisi lain, Lan adalah penyanyi wanita dan memiliki lirik lagu yang dapat meramal kejadian masa depan secara akurat.
Lu Dongbin pernah dalam satu kali berjanji pada Han Zhongli untuk menyelamatkan semua makhluk hidup. Namun dia belum juga menyelamatkan satu orang pun, kemudian dia melakukan sebuah perjalanan menuju daerah Yue Yan. Dalam perjalanannya ia pernah bertemu dengan seorang wanita tua. Pada wanita tua itu dia memberi keberuntungan selama setahun dengan mengubah air sumur miliknya menjadi berisi minuman tuak dengan memasukkan biji-bij padi ke dalam sumur.
Keberadaan relief-relief Kisah Legenda Tiongkok itu seolah semakin menambah pesona keindahan Kelenteng Kwan Sing Bio.