Partai Politik di Indonesia
Partai politik adalah organisasi sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik. partai politik sendiri juga berfungsi untuk menyambungkan lidah rakyat melalui wakilnya yang akan duduk di kursi pemerintahan atau DPR.
Fungsi partai politik seharusnya sebagai wadah bagi masyarakat untuk berperan dalam sistem kenegaraan dan belajar politik, menyambung aspirasi rakyat, dan menjadi sebuah pengontrol dan penyeimbang dalam
proses pembuatan kebijakan pemerintah. Sehingga pemerintah tidak dapat sewenang-wenang dalam mengambil sebuah kebijakan. Itu yang seharus dilakukan oleh partai politik, tapi dalam kenyataannya di dunia perpolitikan di Indonesia sekarang para kader partai politik yang duduk di pemerintahan maupun yang duduk di kursi anggota dewan yang terhormat tidak lagi memikirkan kepentingan rakyat melainkan hanya kepentingan kelompok dan pribadi mereka saja seperti yang pada pengertian partai politik diatas. Padahal dalam janji politik mereka akan membela kepentingan rakyat akan memajakun kesejahteraan, tapi pada kenyataannya tidak yang seperti mereka janjikan pada saat kampanye.
Seperti banyak kasus yang menimpa para elit politik kita yang hanya menjadikan partai politik sebagai pendulang uang, contoh kasus yang sudah lama bergema di berbagai media massa pada tahun 2011 ini yang digaungkan oleh mantan bendahara umum partai berkuasa Nazzarudin. Melalui kicauannya di ungkapkan partai politik yang menjadi kendaraan menuju kekuasaan, menjanjikan kepada para Kadernya untuk duduk pada kursi kekuasaan menurut tingkatannya. Dan janji itu merupakan satu kompensasi atas jasa kader terhadap Partainya. Untuk membuktikan loyalitas pada Partai sehingga dinilai berjasa pada Partai, apapun dilakukan mestinya dengan imbalan yang memadai dari apa yang telah dikorbankan. Ditingkat yang paling rendah menjadi koordinator pemilih, imbalannya adalah jelas uang saku, uang makan sampai uang jalan. Ditingkat berikutnya hidup dari Partai , menjadi pekerja Partai dan dekat dengan Anggota Legislatif , imbalannya juga jelas dari menjadi pekerjaan sambilan sampai pekerjaan pokok. Ditingkat lebih tinggi lagi sampai tingkat elit Partai yang cenderung dekat dengan kekuasaan , mencari sumber dana Partai adalah tugasnya. Dan pilihannya adalah sangat jelas , yaitu mencari dana untuk Partai dengan MENJUAL kewenangan yang dimiliki kepada yang butuh perlindungan dari kewenangan yang dimilikinya.
Maka secara singkat sumber dana Partai itu adalah :
1. Sumbangan Anggota Legislatif atas kewenangan menjual Proyek-proyek APBN dan APBD yang dalam praktiknya bekerja sama dengan birokrat dan Pengusaha rekanan. ( fungsi legislasi yang dikembangkan. )
2. Sumbangan dari kebijakan Pejabat ( sejak dari Bupati, Gubernur sampai Menteri dan Presiden ) yang berasal dari Kader Utama Partai. Jenis sumbangan ini yang biasanya ber bias dan belum tentu atas pengetahuan Sang Pejabat karena ini merupakan partisipasi aktif dari penyumbang yang membutuhkan perlindungan baik hukum maupun politik dari Sang Pejabat. Jumlah ini yang paling besar dan jumlah ini pula yang paling HARAM yang merupakan penyumbang kehidupan utama Partai Poitik. (jenis ini pula yang menyangkut kasus Anas dan sebagian besar elit politik )
3. Sumbangan – sumbangan lain dengan harapan imbalan fasilitas dari APBN dan Pengemplangan Pajak.
Masih banyak lagi kasus yang menajalar di tubuh partai politik kita sekarang. Dari hal yang tampak tersebut , maka terbukti bahwa Partai Politik di Indonesia ini sangat erat dan melakat dengan uang haram . Artinya Pejabat yang diangkat dengan kendaraan Partai juga sarat dengan Uang haram.
Pertanyaan yang mengelayut dipikiran saya sekarang adalah
Masih adakah Calon pemimpin dan pemimpin kita yang bersih?????
Bagaimana Indoensia bisa maju bila semua partai politik melakukan hal yang sama seperti yang saya utarakan di atas?
Haruskah kita membubarkan semua partai politik? saya rasa tidak, tapi bagaimana mengatasi masalah partai politik kita sekarang yang sedemikian rupa ini?
Membingungkan tapi itulah yang terjadi sekarang ini, mungkin inilah tantangan terberat yang harus kita benahi terlebih dahulu untuk membentuk dan membangun Bangsa Indonesia yang lebih bermartabat di mata dunia. Dan inilah tantangan bagi pemuda Indonesia.
Dikutip dari : wikipedia, kompas, google, dan sumber lain.